Jumat, 16 Mei 2008

IBNU KHALDUN



IDE-IDE SOSIOLOGIS
”IBN-KHALDUN”

Sebuah Romantisisme Islam

ISLAM & YUNANI

· Hasil Penerjemahan sekitar th. 750-800
· Al-Kindi (800-865), Filusuf terkemuka (penggagas ide-ide tentang keilmuan; pengembang filsafat metafisika Yunani)
· Al-Farabi (870-950) - bersama Aristotle dipandang sebagai “2nd teacher;” ahli filsafat Islam; menjelaskan konsep kenabian; meyakini wahyu dan filsafat sebagai jalan menemukan kebenaran; penggagas rekonsiliasi ide-ide Plato & Aristotle
· Ibn Sina (Avicenna) (980-1036) – al-Qonun (Canon of Medicine) yang menjadi buku rujukan ilmu kedokteran modern.
· Al-Ghazali (1058-1111) – ahli hukum Islam dan teologi; pendukung logika, matematika, astronomi & fisika; penentang metafisika of filsafat
· Ibn-Rushd (Averroes) (1126-1198); komentator utama Aristotle; dipandang bertanggung jawab atas pandangan bahwa filsafat Islam bukanlah sesuatu yang original; tanda berakhirnya periode Islam klasik

SUMBANGAN ISLAM

· Ibn Haiyan (c. 776) – ahli kimia dan astronomi
· Al-Harrani (826-901) – peletak dasar bagi non-Euclidean geometri, trigonometri bidang, integral calculus dan real numbers.
· Al-Battani (868-929) – Astronomi, penggagas solar year (365 d 5 h 46 m 24 s)
· Al-Zahrawi (Abulcasis) (936-1013) – kedokteran, ahli penyakit hemophilia, memperkenalkan teknik amputasi dan pembuatan gigi palsu, ahli operasi mata, telinga, dan tenggorokan, serta dikenal sebagai ahli serangga.
· Al-Buzjani (940-998) – penemu ilmu trigonometri
· Al-Haytham (alhazen) (965-1040) – ahli optik / lensa kacamata
· Ibn Sina (980-10-37) – Ahli: kedokteran, matematika, fisika, filsafat, teologi, logika, dan metafisika
· Al-Khawarizmi (1100-1166) – penulis Al-Jabrwa-al-Muqabilah (ditemukannya aljabar); penemu nol, desimal, angka-angka Arab
· Al-Baitar (1188-1248) – Ahli biologi dan farmasi
· Al-Nafis (1210-1288) – circulatory system (rediscovered by Harvey 300 years later)

IBN-KHALDUN

· Nama lengkapnya: Abu Zaid Abdul-Rahman ibn Muhammad ibn Khaldun Wali al-Din al-Tunisi al-Hadrami.
· Lahir di Tunisia, Afrika Utara, 27 Mei 1332 dari keluarga terpelajar.
· Sejak kecil sudah menempuh studi tentang ilmu-ilmu pendidikan Islam (pelajaran Qur’an) dan kemudian mempelajari matematika dan sejarah
· Dalam karir kehidupannya, Khaldun telah terlibat dalam berbagai kehidupan sosial politik, ia pernah membantu beberapa sultan yang berkuasa pada masa itu seperti di Tunisia, Maroko, Spanyol dan Aljazair sebagai Duta Besar, bendahara dan anggota dewan penasehat Sultan.
· Ia pernah dipenjara selama dua tahun di Maroko karena keyakinannya bahwa penguasa negara bukanlah pemimpin yang mendapatkan kekuasaan dari Tuhan.

· Setelah kurang dari dua dekade aktif di bidang politik, Ibn Khaldun kembali ke Afrika Utara.
· Di sana ia melakukan studi dan menulis secara intensif selama lima tahun. Karya yang dihasilkan selama lima tahun itu meningkatkan kemasyhurannya di Pusat Studi Islam Universitas Al-Azhar di Kairo.
· Karya monumentalnya: Muqaddimah dan al-I’bar, serta Tasrif (autobiography).
· Muqaddimah disejajarkan dengan the Prince-nya Machiavelli (ditulis satu abad setelahnya).

Ide-ide Sosiologis

· Netralitas ilmu pengetahuan Riset empiris yang dilakukannya dalam mengamati berbagai gejala sosial masyarakat urban dan nomaden sangat dihargai oleh sosiolog kontemporer: “Khaldun kini telah berpengaruh secara signifikan atas konsep, pemikiran, teori dan metodologi sosiologi klasik” (Ritzer, 1996: 7-8).
· Dasar teori konflik: manusia pada dasarnya senantiasa berhadapan dengan konflik sebagai akibat dari perbedaan karakteristik dalam masyarakat.
· Konsep tentang Ashabiyah atau solidaritas yang didasarkan pada kinship/pertalian darah.
· Teori tentang Perubahan sosial yang didasarkan pada observasinya terhadap berbagai kesultanan pada masanya; teori Siklus Perubahan Sosial.
· Konsep tentang Sosiologi Hukum, khususnya tentang keterkaitan antara kekuasaan raja dengan kontrak sosial (universalitas hukum/norma sosial)

Ide-ide Menarik Lainnya

· Hubungan antara ulama dan politik ulama cenderung menjauhi politik (Fasal 34).
· Diferensiasi sosial atau pembagian kerja semakin tinggi peradaban masyarakat maka akan terjadi penyempurnaan di bidang profesi, ex: kursus musik, tari dan memainkan alat-alat perkusi (mu'allim al-ghina' wa al-raqs wa qar' al-thubul 'ala al-tauqi') (Fasal 17).
· Mengkritisi anggapan bahwa bangsa taklukan cenderung akan meniru budaya penakluknya.

Tidak ada komentar: