Jumat, 16 Mei 2008

EMILE DURKHEIM



EMILE DURKHEIM
(1858-1917)

BIOGRAFI
· Lahir 15 April 1858 di Epinal, Perancis.
· Masa kecilnya dilalui dengan kehidupan keagamaan yang kuat, bahkan ia diarahkan oleh orang tuanya untuk menjadi seorang rabbi.
· Mengenyam pendidikan di Perancis dan Jerman, dimana ia mempelajari filsafat, ilmu sosial, psikologi massa, dan antropologi
· Dia merupakan sosiolog teoritis sekaligus pendidik praktis.
· Dia merupakan orang pertama yang memegang gelar profesor pendidikan dan sosiologi.
· Dia tercatat sebagai pegawai elit pemerintahan, yang mana ide-idenya tentang pendidikan diajarkan diseluruh sekolah dasar di Perancis.
· Meninggal pada 15 November 1917.
· (1893) The Division of Labor in Society
· (1895) The Rules of Sociological Method
· (1897) Suicide
· (1912) The Elementary Forms of the Religious Life

The Division of Labor in Society
Dalam karya ini, Durkheim menganalisa secara komparatif mengenai apa yang membuat masyarakat bisa dikatakan primitif dan modern. Menurutnya, masyarakat primitif dipersatukan oleh fakta sosial non-material, khususnya oleh kuatnya ikatan moralitas bersama, atau oleh apa yang yang disebutnya sebagai kesadaran kolektif yang kuat.
· Sementara masyarakat modern, karena kompleksitas yang dihadapinya, kesadaran kolektifnya itu mengalami penurunan. Ikatan utama dalam masyarakat modern adalah pembagian kerja yang ruwet, yang mengikat orang yang satu dengan orang yang lainnya dalam hubungan saling tergantung.
· Solidaritas Mekanik Vs Solidaritas Organik.

The Rule of Sociological Method
· Durkheim menekankan bahwa tugas sosiologi adalah mempelajari apa yang ia sebut sebagai fakta-fakta sosial.
· Dia mendefinisikan faktas sosial sebagai: (1) segala bentuk tindakan; (2) memiliki kekuatan yang memaksa individu; (3) bersifat umum dan keberadaannya terlepas dari manifestasi individu.
· Bagaimana mempelajari fakta sosial?
· Aturan Dasar: Anggaplah fakta sosial sebagai suatu benda (things)
· Filsafat sosial, sebagaimana yang diusung Comte dan Spencer, menurutnya tidaklah ilmiah karena ia menggantikan realitas sosial dengan konsepsi tertentu tentang realitas tersebut. Karenanya sosiologi harus mengikuti aturan sebagai berikut:
• Buang segala bentuk pra-konsepsi (prasangka). Hal ini akan membawa kita pada pendekatan yang bebas-nilai dalam mengkaji fakta sosial.
• Definisikan permasalahan dengan memasukkan semua fenomena yang saling berhubungan atau penentuan topik tidak tergantung pada sosiolog akan tetapi pada fakta sosial.
• Fakta sosial dapat dikaji secara obyektif ketika ia dijauhkan dari kepentingan-kepentingan individu.
· Beberapa kesimpulan penting:
• Sosiologi bukanlah filsafat karena bersifat empiris dalam mengkaji sesuatu.
• Metode sosiologi bersifat obyektif.
• Metode sosiologi bersifat unik untuk kajian sosiologis karena fakta sosial bersiafat social

Suicide (bunuh diri)
• Dia berpendapat bahwa menghubungkan perilaku individu seperti bunuh diri itu dengan sebab-sebab sosial (fakta sosial) maka ia akan dapat menciptakan alasan meyakinkan tentang pentingnya disiplin sosiologi.
• Dia membedakan bunuh diri kedalam tiga kategori: egoistik, altruistik, dan anomik.
• Egoistic suicide:
• Tingkat integrasi dalam agama.
• Tingkat integrasi dalam urusan domestik.
• Tingkat integrasi dalam politik.
• Altruistic suicide: bunuh diri yang didasarkan pada nilai atau kewajiban atau dipandang sebagai suatu keharusan.
• Anomic suicide: bunuh diri sebagai akibat dari perubahan regulasi sosial.

The Elementary Forms of Religious Life
• Durkheim menganggap maasyarakatlah yang menentukan bahwa sesuatu itu bersifat sakral dan profan, khususnya dalam kasus yang disebut totemisme. Kesimpulan Durkkheim, bahwa agama dan masyarakat (kesadaran kolektif) adalah satu dan sama. Agama adalah cara masyarakat memperlihatkan dirinya sendiri dalam bentuk fakta sosial non-material. Durkheim telah meletakkan suatu konsep fakta sosial sebagai suatu landasan bagi analisa lembaga sosial, perubahan sosial dan sebagainya.

TENTANG SOSIOLOGI

Apakah Sosiologi?
o Studi ilmiah tentang struktur sosial, interaksi sosial, dan faktor-faktor penentu perubahan dalam struktur sosial dan interaksi sosial.
o Empat unsur penting dalam sosiologi:
• Ilmu Pengetahuan : mengikuti prosedur ilmiah
• Struktur Sosial : struktur mempengaruhi perilaku
• Interaksi Sosial : adanya perbuatan dan respon
• Perubahan Sosial : selalu hadir di masyarakat
• Luasnya cakupan sosiologi yang mengerucut pada keempat unsur utama diatas menyebabkan munculnya berbagai variasi perspektif dalam khazanah disiplin ilmu sosiologi

• Cara mengkategorisasikan teori:
o Agensi-struktur
o Makro-mikro
o Ritzer : Fakta Sosial, Definisi Sosial, dan Behaviorisme Sosial

Sejarah Kelahiran Sosiologi

o Enlightment, ditandai oleh:
• Science (observasi), teurtama setelah muncul teori Newton
• Dominasi reason (akal) dibandingkan tradisi atau keyakinan
• Semangat untuk pencarian hukum-hukum alam
• Aplikasi science dan reason di segala bidang
• Merebaknya kritik sosial
• Lebih memperhatikan kesejahteraan dan kebebasan individu
• Keinginan untuk menciptakan sistem yang lebih demokratis
• Percaya pada perubahan kearah yang lebih baik (progress)

o Reaksi Konservatif terhadap Enlightment:
• Lebih menekankan pada tatanan dan stabilitas
• Masyarakat dipandang sebagai sebuah organisme
• Realisme sosial
• Masyarakat lebih penting dari pada individu
• Menekankan unsur non-rasional, ex: tradisi, ritual, seremoni, dll.
• Menekankan sub-sistem masyarakat, ex: keluarga, kelompok agama, dll.
• Percaya akan pentingnya hirarki dalam masyarakat
• Sosiologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang terakhir kali memisahkan diri dari Filsafat
• Auguste Comte sebelum menggunakan istilah Sosiologi, menyebut ilmu ini dengan istilah Filsafat Positif
• Kajian tentang tokoh klasik sosiologi sendiri seringkali mengerucut pada tiga figur: Marx, Durkheim, dan Weber

Teori Sosiologi Klasik

o Fungsionalisme Struktural
· Tokoh : Spencer, Durkheim, dan Pareto
· Level analisis : Makro
· Karakteristik : Sistem bagian-bagian (analogi organisme), kontribusi masing-masing bagian, konsensus, dan equilibrium.

o Konflik
· Tokoh : (Hegel), Karl Marx, dan Max Weber
· Level analisis : Makro
· Karakteristik : Kekuasaan sosial dan ketidakadilan, sumber-sumber ketegangan dan konflik di masyarakat, persaingan kepentingan, cenderung menuju posisi materialisme.

o Interaksionisme Simbolik
· Tokoh : George Simmel, Cooley, dan George H. Mead
· Level analisis : Mikro
· Karakteristik : Pengembangan diri (self), sosialisasi, interaksi, penciptaan makna kecil.

Tidak ada komentar: