Kamis, 08 Januari 2009

ELIZABETH; THE GOLDEN AGE

REVIEW FILM “ ELIZABETH; THE GOLDEN AGE ”

Sebuah tontonan menarik bahwa film Elizabeth; teh golden age ini merupakan representasi realita yang ada bahwa perempuan sebenarnya mampu memimpin sebuah pemerintahan. Jika selama ini perempuan di identikan dengan lemah sebuah ketidakmampuan maka hal itu di jawab salah besar oleh film ini.

Semua itu dibuktikan oleh Elizabeth, pemimipin yang mempunyai kharisma tinggi di hadapan para pengikutnya, meski ia seorang perempuan tapi kebijaksanaan dan kepemimipinannya membuktikan bahwa perempuan mampu untuk memimpin pemerintahan. Kesejahteraan kerajaan dan rakyatnya berdasar atas kebijaksanaannya dalam problem solving semasa memerintah kerajaan Inggris. Tak heran jika sekarang pun orang-orang Inggris masih tetap mengenang masa kejayaannya. Sistem kepemimpinan yang dingin, terbuka-egaliter terhadap segala hal menjadikan ia sebagai sosok pemimpin yang di idamkan rakyatnya. Tegas dalam setiap making decision membuat ia di segani oleh orang-orang kerajaan. Seharusnya inilah sebuah pribadi yang dibutuhkan oleh Indonesia dalam pengambilan kebijakan namun tentunya tetap harus berdasar atas kepentingan orang banyak, artinya tidak sepihak dan tidak berdasar atas kepentingan-kepentingan tertentu yang mengintervensi dan mengintimidasi intern bangsa/kerajaan.

Demikian pula Elizabeth yang merasa terancam akibat intervensi dan intimidasi yang dilakukan oleh dua kerajaan besar Katolik; Maria Stuart; Ratu dari Skotlandia yang di bintangi oleh Samantha Morton dan Raja Philip II dari Spanyol yang dibintangi oleh Arief S Molla, yang merupakan bangunan kerajaan besar dengan armada yang begitu hebat ingin menantang dan menyerbu Inggris Raya. Sir Walter Raleigh yang di bintangi oleh Clive Owen bekerja tak kenal lelah untuk melindungi Elizabeth dari segala ancaman konspirasi yang berniat hendak menggulingkan Elizabeth Melalui jaringan dan kerja mata-matanya yang lihai, Walshingham yang juga seorang penasehat kerajaan berhasil membongkar adanya rencana pembunuhan yang dapat menggulingkan tahta kerajaan.

Menanggapi seruan dari Philip II dan Maria, dengan nada tinggi Elizabeth menyerukan bahwa “kerajaannya tidak akan pernah kalah oleh kerajaan manapun, tentaraku lebih besar dan lebih hebat dari kerajaan Philip II” ia tak kan pernah takut dengan kerajaan manapun termasuk Philip II. Ia akan mati-matian membela kerajaan Inggris. Perang pun tak elakkan, sebagai pemimipn tertinggi Elizabeth tidak tinggal diam dan duduk di istana, sebagai pemimpin yang mempunyai tanggungjawab besar terhadap hidup mati kerajaan ia berada di garda depan memimpin barisan perang, ia tak pernah gentar apalagi takut. Dengan beribu-ribu pasukan dan armada laut Elizabeth dan Raleigh berhasil melumpuhkan kerajaan Spanyol Philip II, Raleigh sekaligus menjadi penasihat terpercaya dan otak dari strategi perang militer kerajaan Inggris waktu itu untuk bertempur melawan kerajaan Spanyol; Philip II. Dan berjayalah kerajaan Inggris di tangan Elizabeth.

Tidak ada komentar: